welcome

welcome

Rabu, 28 Januari 2015

Manfaat Cabe

Apa Manfaat Makan Cabe?

Pada saat musim dingin, kita perlu meningkatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Terdengar mengejutkan bahwa cabe dapat melindungi kita dari penyakit-penyakit yang umum kita derita pada saat musim dingin. Apabila Anda dapat mentoleransi rasa pedas pada cabe.
Manfaat apa yang kira peroleh dari cabe?
  • Cabe sangat kaya akan vitamin C dan pro vitamin A.
  • Cabe kaya akan kandungan Vitamin B, terutama Vitamin B6.
  • Cabe sumber kalium, magnesium dan besi yang tinggi, sementara mereka sedikit mengandung natrium.
  • Mereka juga kaya akan protein dan serat.
  • Cabe terkenal dapat mencegah pembekuan darah dan mengandung zat yang dapat mencairkan pembekuan yang telah ada.
  • Konsumsi cabe menyebabkan dihasilkannya hormon endorphins yang menyebabkan rasa nyaman.
  • Konsumsi cabe meningkatkan daya cerna akan karbohidrat pada saat kita beristirahat.
  • Cabe juga berperdan dalam mengurangi obesitas karena meningkatkan metabolisme dan mempercepat proses pembakaran kalori, termasuk pembakaran lemak.
  • Cabe mengurangi resiko diabetes dan penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa konsumsi cabe secara teratur dapat meningkatkan pengendalian insulin hingga 55%.
  • Makan cabe diketahui dapat mengurangi nyeri pada radang sendi.
  • Cabe dapat membantu hidung tersumbat sehingga efektif untuk mengobati sinus. Karena rasa pedas pada cabe dapat mengeluarkan lendir yang menutupi lubang hidung.
Dewasa ini, studi penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cabe dapat bertindak secara efektif terhadap pembentukan tumor penyebab kanker, terutama dalam pencegahan kanker prostat.
Sementara cabe telah digunakan dalam makanan sehari-hari di Asia, Amerika Selatan dan Meksiko diet, hal ini juga mulai populer di negara-negara lainnya. Kita harus berhati-hati dalam penggunaan cabe. Kita harus lebih berhati-hati pada saat memotong cabe agar tidak mengenai kulit dan mata. Beberapa orang bahkan menggunakan kaca mata dan sarung tangan pada saat memetik cabe.
Manfaat makan cabe ada banyak, tetapi orang tetap harus berhati-hati agar tidak berlebihan. Bukan berarti ada ruang terlalu banyak untuk ini, karena rasa pedasnya akan membuat seseorang menyiramkan air yang banyak pada penggemarnya.
Suatu fakta yang tidak salah bahwa makan banyak cabe dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bahwa cabe banyak mengandung vitamin dan bahan penting lainnya. Oleh karena itu, manfaat makan cabe berlaku untuk konsumsi dalam jumlah yang terkendali.

#http://www.tonocatering.com/front/index.php/artikel-kesehatan/151-apa-manfaat-makan-cabe

Kamis, 15 Januari 2015

Matematika Islam abad pertengahan

Assalamuallaikum wr. wb

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Salah satu halaman Al-kitāb
Dalam sejarah matematika, matematika Islam abad pertengahan, biasa disebut matematika Islam atau matematika Arab, mencakup kajian matematika yang dilakukan selama perkembangan peradaban Islam kira-kira antara tahun 622 dan 1600.[1] Sains Islam dan matematika Islam berkembang pesat di bawah khilafah Islam yang menguasai Timur Tengah, mulai dari Semenanjung Iberia di barat sampai Lembah Indus di timur dan Dinasti Almoravid dan Kekaisaran Mali di selatan.
Dalam buku A History of Mathematics, Victor Katz menulis bahwa:[2]
Sejarah matematika Islam abad pertengahan tidak dapat ditulis dengan lengkap, karena banyak manuskrip Arab yang belum dipelajari... Tetap saja, garis besarnya... sudah diketahui. Matematikawan Islam mengembangkan sistem numeralia letak-nilai desimal yang mencakup pecahan desimal, menyusun studi aljabar dan mulai mempertimbangkan hubungan antara aljabar dan geometri, mempelajari dan memajukan teori geometri Yunani yang dicetuskan Euklides, Archimedes, dan Apollonius, dan membuat kemajuan besar dalam geometri bidang dan bola.
Penerjemahan dan studi matematika Yunani yang menjadi rute utama distribusi teks-teks tersebut ke Eropa Barat turut memainkan peran penting. Smith menulis bahwa:[3]
Dunia berutang besar kepada para ilmuwan Arab karena melindungi dan mengirimkan karya klasik matematika Yunani... mereka lebih banyak mengirimkan [teks], tetapi mereka juga membuat kemajuan besar dalam bidang aljabar dan menunjukkan kejeniusan karya mereka dalam bidang trigonometri.
Adolph P. Yushkevich memberi pendapat seputar peran matematika Islam:[4]
Matematikawan Islam memiliki pengaruh besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa dan memperkayanya dengan temuan mereka sendiri dan temuan yang diwariskan oleh bangsa Yunani, India, Suriah, Babilonia, dan lain-lain.

Sejarah

Al-Biruni mengembangkan metode baru menggunakan kalkulasi trigonometri untuk menghitung radius dan keliling Bumi berdasarkan sudut antara garis horizontal dan horizon sejati dari puncak gunung yang ketinggiannya yang sudah diketahui.
 
Kontribusi terpenting matematikawan Islam adalah pengembangan aljabar, yaitu menggabungkan material India dan Babilonia dengan geometri Yunani untuk mengembangkan aljabar. Dalam aljabar, seorang matematikawan menggunakan simbol x, y, atau z sebagai pengganti angka untuk menyelesaikan persoalan matematika.

Bilangan irasional

Bangsa Yunani menemukan bilangan irasional, namun mereka tidak senang dan hanya mampu membedakan besaran dan bilangan. Dalam pandangan Yunani, besaran terus berubah dan dapat digunakan untuk beberapa hal seperti rentang garis, sedangkan bilangan bersifat diskret. Karena itu, bilangan irasional hanya dapat diselesaikan oleh geometri dan matematika Yunani memang cenderung geometris. Sejumlah matematikawan Islam seperti Abū Kāmil Shujāʿ ibn Aslam perlahan menghapus perbedaan antara besaran dan bilangan, sehingga memungkinkan jumlah irasional tampak seperti koefisien dalam persamaan dan solusi bagi persamaan aljabar. Mereka bebas memperlakukan bilangan irasional seperti benda, tetapi mereka tidak mempelajari sifatnya secara teliti.[7]
Pada abad ke-20, versi Latin Arithmetic karya Al-Khwarizmi yang membahas numeralia India memperkenalkan sistem bilangan posisional desimal kepada dunia Barat.[8] Al-kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-ğabr wa’l-muqābala karyanya memaparkan solusi sistematis pertama untuk persamaan linier dan kuadrat dalam bahasa Arab. Di Eropa Renaisans, ia dianggap sebagai penemu aljabar, meski sekarang sudah diketahui bahwa tulisannya didasarkan pada sumber-sumber India atau Yunani jauh lebih tua.[9] Ia merevisi Geography karya Ptolomeus dan menulis tentang astronomi dan astrologi.

Tokoh dan perkembangan utama

Omar Khayyám

Untuk menyelesaikan persamaan tingkat tiga x3 + a2x = b Khayyám membuat parabola x2 = ay, sebuah lingkaran berdiameter b/a2, dan satu garis vertikal melintasi titik potong. Solusinya adalah panjang garis horizontal dari asalnya ke titik potong garis vertikal dan sumbu x.
Omar Khayyám (c. 1038/48 di Iran – 1123/24)[10] menulis Treatise on Demonstration of Problems of Algebra yang mencantumkan solusi sistematis untuk persamaan tingkat tiga yang melampaui Aljabar karya Khwārazmī.[11] Khayyám mendapatkan solusi persamaan ini dengan mencari titik potong dua bidang kerucut. Metode ini sudah dipakai oleh bangsa Yunani,[12] tetapi mereka tidak menggeneralisasi metode ini untuk semua persamaan berakar positif.[13]

Sharaf al-Dīn al-Ṭūsī

Sharaf al-Dīn al-Ṭūsī (? di Tus, Iran – 1213/4) mengembangkan pendekatan baru terhadap penelitian persamaan kubus, suatu pendekatan untuk mencari titik tempat polinomial kubus mencapai nilai maksimumnya. Misal, untuk menyelesaikan persamaan \ x^3 + a = b x, dengan a dan b positif, ia menulis bahwa titik maksimum kurva \ y = b x - x^3 ada di x = \textstyle\sqrt{\frac{b}{3}}, dan persamaan tersebut bisa tidak punya solusi, satu solusi, atau dua solusi, tergantung apakah tinggi kurva pada titik tersebut kurang dari, sama dengan, atau lebih besar daripada a. Karya-karyanya yang berhasil diselamatkan tidak memberi petunjuk mengenai cara ia menemukan rumus nilai maksimum kurva tersebut. Berbagai konjektur telah dirumuskan untuk mengetahui bagaimana ia menemukan metode ini.

Arigato :)

#salamscience